
Semarang, tanggal 5-6 0ktober 2011 merupakan estapet perjuangan bagi kaum miskin dalam pemberdayaan potensinya, karena pelaku PNPM Mandiri Perdesaan dari UPK yang berjumlah 461 orang, PjOKab 69 orang, 15 orang dari Kordinator propinsi telah mengadakan kegiatan Lokakarya dan rapat koordinasi UPK tingkat propinsi Jawa Tengah.
kegiatan yang didanai dari sharing APBD Propinsi Dan UPK ini, bertujuan untuk meningkatkan koordinasi antar pelaku PNPM-MPd jateng, Konsolidasi pengurus UPK tingkat propinsi Jawa Tengah dan merekomendasikan kebijakan kelembagaan UPK se-jawa tengah.
Rangkaian acara dua hari secara berturut-turut tanggal 5 oktober 2011 isinya Rapat koordinasi UPK se-Jawa tengah yang membahas tentang perencanaan rekomendasi kemudian tanggal 6 Oktober 2011 acaranya penyempurnaan rekomendasi dan lokakarya PNPM Mandiri Perdesaan tingkat Propinsi Jawa Tengah.
Acara di buka oleh Kepala Bapermasdes Propinsi Jawa Tengah, Kusumardono MM, sedangkan sambutan dari koordinator propinsi, Rohmad menyampaikan bahwa lokakarya dan rakor ini telah terjadi hal yang luar biasa, karena upk telah membahas hal-hal yang terjadi dan dilakukan oleh dirinya sendiri. Mereka membahas penyelewengan yang dilakukan oleh dirinya sendiri, Mereka memilih pengembangan kelembagaan sendiri,
Lebih jauh Rohmad berpesan “Upk janganowel/pelit dalam mengeluarkan biaya untuk langkah pengembangan yang bermanfaat bagi kelembagaan” hal ini mendapatkan aplous yg luar biasa dari para peserta yang kebanyakan adalah ketua Upk yang selama ini sangat ter”kekekang” dalam merencanakan pembiayaan.
Lokakarya bersama Bank Dunia dengan tema “RANCANG BANGUN PENGEMBANGAN UPK PASCA PROYEK PNPM-MPd” sedangkan nara sumber Bank Dunia yang membuat materi Rancang bangun pengembangan UPK, BPD Jateng materinya Prospek UPK sebagai pembiayaan non Bank dan Non Koperasi dan Kepala Bapermasdes Propinsi Jawa Tengah materinya Prespektif pengembangan UPK se jateng. Buletin Blagblagan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda memberi komentar